Kisah Sukses Pengusaha Muda Ekspor Sampah

Rabu, 05 Maret 20141komentar

Seorang pengusaha muda sudah bisa sukses mengekspor usahanya hingga keluar negeri. Ingin nggak?

Sukses di usia muda memang sangat menyenangkan. Usaha yang mapan, rumah yang mapan. Berikut ini kisah sukses seorang pengusaha muda yang sudah ekspor hingga keluar negeri.

Bisnis sampah ternyata sangat menjanjikan. Pengusaha muda Indra Noviansyah membuktikannya. Dia mampu mengekspor sampah ke sejumlah negara, satu diantaranya Cina. Bagaimana ceritanya?


Saat ditemui di lokasi usahanya di Jalan Teuku Umar, tak jauh dari Pontianak Mall, dia tengah berdiri di antara tumpukan sampah. Kebetulan anak buah saya banyak yang lagi cuti, jadi agak sepi, kata pria yang biasa disapa Novint itu.

Lajang 24 tahun itu sudah dua tahun ini menggeluti bisnis sampah. Dia mengumpulkan sampah-sampah dari sejumlah tempat untuk kemudian diekspor ke sejumlah negara, salah satunya Cina. Sampah yang dikumpulkan adalah sampah plastik, mulai dari bekas botol air mineral, tutup botol, sampai gelas air mineral.

Dia memulai usaha di Jakarta dalam suatu konsorsium bersama sejumlah rekannya. Awalnya saya belajar dari kawan saya di Jakarta, katanya seperti dilansir Pontianak Post.

Setelah cukup berhasil di Jakarta, Novint membuka usaha serupa di Pontianak. Dia mencari sejumlah lokasi untuk proses penggilingan. Setelah mencari di beberapa tempat akhirnya dia mendapatkan satu lokasi di Teuku Umar. Kebetulan di sini sekaligus penampungan sampah. Saya manfaatkan juga untuk penggilingan sampah, katanya.

Di lokasi ini Indra menempatkan satu alat besar bernama plastic crusher untuk menggiling sampah itu. Alat yang terbuat dari besi itu langsung didatangkan menggunakan kapal laut dari Jakarta. Alat itu memang belum diproduksi di Pontianak. Karena berat, alatnya harus dibawa menggunakan kapal. Harganya ini ratusan juta, katanya.

Alat inilah yang digunakkan untuk melumatkan sampah. Sebelum digiling, sampah-sampah dipilah-pilah berdasarkan jenis dan warnanya. Setelah itu baru digiling. Hasil gilingan itu lantas dijemur dan baru dikarungkan.

Nantinya sampah yang sudah menjadi bagian-bagian kecil itu akan dibawa ke Jakarta setelah dimasukkan ke dalam peti kemas. Minimal Indra harus memperoleh sedikitnya 10 ton sampah plastik untuk bisa dibawa ke Jakarta. Minimal 10 ton supaya tidak rugi. Kalau di bawah itu rugi shipping-nya, tambahnya. 

Selanjutnya, sampah itu akan diekspor ke Cina. Indra tidak bisa mengekspor langsung sampah ke luar negeri karena di Pontianak belum ada pelabuhan internasional. Karena itu dia memilih membawa barang itu ke Jakarta terlebih dahulu. Di Jakarta, barang-barang itu akan disatukan bersama barang-barang lain yang juga akan diekspor.  Setelah dikurangi biaya pembelian, penyortiran, penggilingan, dan biaya pengiriman, dari 10 ton itu Indra bisa mengantongi keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Barang yang sebelumnya tidak berguna itu harga jualnya cukup tinggi di luar negeri. Kalau dibandingkan di Indonesia, di luar negeri harganya memang lebih tinggi, katanya.

Sampah seperti botol air mineral, gelas air mineral, botol oli, ember dan lain-lain kerap dibuang begitu saja. Selain merusak pemandangan, sampah-sampah tersebut kerap menyebabkan problem lingkungan. Karena itu, usaha ekspor sampah ini menurut Indra tidak hanya sekadar mendapatkan keuntungan secara ekonomi, tetapi juga berdampak pada sisi lingkungan. Sampah kan sering jadi problem di banyak tempat. Padahal kalau kita kelola ini bisa jadi uang, katanya.

Namun, menurut Indra, jumlah sampah di Pontianak kalah banyak dibandingkan di Jakarta. Kalau di sini paling banyak sehari saya bisa kumpulkan 1 ton sampah, katanya. Menurut Indra, banyak mafia sampah di Pontianak. Mereka biasanya membeli sampah dari pemulung di bawah harga.

Saya tanya ke pemulung, rupanya mereka sudah ada yang tampung sampahnya. Sebelumnya penampung itu sudah memberikan uang. Kalau di pertanian itu seperti ijon lah. Mereka beli sampah yang kalau dihitung lagi harganya itu di bawah harga, jelasnya.

Agar bisa tetap mendapatkan sampah, Indra punya cara alternatif, yakni dengan konsep bank sampah. Indra menempatkan sejumlah tong sampah di gang-gang di Pontianak. Tong itu khusus untuk mengumpulkan sampah berbahan plastik. Nanti setelah terkumpul Indra akan membelinya dari para warga.

Cara lain dengan merangkul siswa-siswa sekolah. Indra menempatkan tong sampah itu di sekolah-sekolah. Para siswa yang dikoordinir pengurus OSIS bertugas mengumpulkan sampah-sampah plastik. Setelah terkumpul Indra akan mengambilnya. Hasilnya kan lumayan untuk operasional OSIS, katanya.

Indra berharap, setiap kabupetan di Kalbar bisa mengembangkan usaha sampah ini. permintaan akan sampah plastik ini terus meningkat, sementara pasokannya kurang. Di Kalbar ini hanya di Pontianak dan Singkawang saja yang sudah ada. Daerah lain masih belum, katanya.

Usaha Indra ini ternyata mendapatkan perhatian dari pemerintah Brunei Darussalam. Beberapa waktu lalu, saat mengikuti delegasi Asean-China Entrepeneurs di Brunei Darussalam, Indra sempat mempresentasikan usaha ini. Semua delegasi presentasi berbagai persoalan. Kami hanya presentasi soal sampah ini. Ternyata tanggapannya positif, katanya.

Pemerinta Brunei bahkan tertarik untuk mengembangkan usaha ini di negara itu. Indra diminta untuk menjadi operatornya. Kami bahkan sudah diberi tanah untuk mengelola usaha ini. Sudah agreement-nya (pernjanjian), katanya.

Indra akan mendapatkan 40 persen dari keuntungan jika bisa mengolah sampah di sana. Sementara pemerintah Brunei mendapatkan 60 persen. Kami sedang siapkan segala sesuatunya agar usaha ini bisa berjalan di Brunei, kata lulusan Fakultas Ekonomi Untan itu.

Kesimpulan : Kita sering mengabaikan limbah yang ada disekitar kita, padahal kalau kita kreatif, kita bisa mengubah sampah menjadi penghasilan yang sangat menguntungkan. Inti dari wirausaha adalah seberapa kreatif kita melihat  suatu peluang yang ada didepan kita.

Salam Sukses,

Sumber : ciputraentrepreneurship.com
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

16 April 2017 pukul 21.32

salam kenal semuanya,ini aku mau cerita sedikit masalah kesuksesan aku,sahpa tau ada salah satu kalian mau seperti aku degan jalan minta bantu degan atas nama ki songo,dulu awalnya aku ragu dan takut,tapi lagi butuh juga untuk menyelesaikan masalah ekonomi,iya aku beranikan diri hubungi nomor 085217519919 aki songo iya aku berbicara dan masuk akal bicara beliau,dan lihat webnya aki di www.paranormal-kisongo.blogspot.com,petunjuk beliau juga masuk akal,syukur berkat petunjuk kisongo sekaran aku udah ada usaha jahit,ini kisah aku,wassalam.terima kasih

Posting Komentar

 
Support : Andi Blog | Planet Kentir | Mas Kentir
Copyright © 2 Maret 2014. Koran Wirausaha - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger