Bill Gates, Pengusaha Terkaya di Dunia

Senin, 03 Maret 20140 komentar

Orang terkaya di dunia identik dengan pengusaha paling sukses sejagad raya. Di berbagai pencatat orang-orang terkaya di dunia, bertahun-tahun terakhir nama Bil Gates selalu menduduki peringkat teratas. Bill Gates merupakan pendiri Microsoft. Bill Gates lahir pada 28 Oktober 1955 di Seattle, Washington. Walaupun dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia, namun perjalanan hidup Gates tidaklah mulus. Bill Gates menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Namun, Bill gates memutuskan keluar (drop out) untuk menyumbangkan wakunya ke Microsoft.

Bill Gates, Bocah yang selalu ingin tahu
Sejak usia muda atau sekitar 10 tahun, Bill Gates menurut penuturan ayahnya sudah sangat suka belajar. Dia sudah tamat membaca World Book Encylopedia dari seri awal sampai akhir.

"Saya sungguh memiliki banyak impian ketika masih kecil dan saya pikir hal itu tumbuh dari fakta bahwa saya punya kesempatan untuk banyak membaca," kata Gates suatu ketika.
Orang tuanya pun sangat mendukung hobi yang bagus tersebut. Mereka selalu membelikan buku apapun yang diminta oleh anaknya. Pada usia 11 tahun, Gates sudah aktif bertanya pada ayah soal topik bisnis sampai peristiwa dunia.
"Sungguh menarik dan saya pikir itu adalah hal yang hebat. Namun ibunya tidak menyukai kebiasannya itu," kenang Gates senior.
Ya, sang ibu mulai khawatir karena Gates mulai cenderung hanya suka berkutat dengan buku ketimbang berhubungan dengan orang lain. Gates pun mulai sering bertengkar dengan ibu yang berupaya mengontrolnya.
Ayah dan ibu Gates mulai khawatir karena anaknya terlihat cepat bosan. Ia memang anak yang pandai dan mampu menyerap semua pelajaran dengan baik.
Pada umur 13 tahun, Bill menuntut ilmu di sekolah eksklusif, Lakeside School. Dia dikenal sebagai siswa yang sangat pandai di sana.
Di sisi lain, Bill Gates mulai tidak suka dikontrol orang tuanya. Pada sebuah makan malam ketika Gates masih remaja, ia berkata cukup kasar pada sang ibu karena sebuah pertengkaran. Sang ayah pun melempar botol minum ke wajah anaknya. Ia kecewa anaknya menjadi bandel.
Gates akhirnya dibawa ke seorang terapis. Sang konselor menyatakan bahwa pada akhirnya, sang anak akan menang dalam 'pertengkaran' sehingga disarankan untuk tidak terlalu mengekangnya.
Ibu dan ayah Gates akhirnya membiarkan anaknya tumbuh mandiri dan tidak terlalu mengekangnya lagi. Gates pun gemar berpetualang untuk menyalurkan hobinya mengutak atik komputer.
Dia pernah menghabiskan beberapa malam di University of Washington untuk main komputer gratis. Dia pernah pula bekerja paruh waktu sebagai programmer di sebuah power plant di selatan Washington.

Kekayaan Gates bukan hanya dari Microsoft
Bila orang-orang mengira bahwa Gates bisa memiliki kekayaan yang luar biasa hanya dari Microsoft Corporation itu salah besar. Sebab, Microsoft hanya menyumbang seperlima dari total kekayaan yang dimiliki Bill Gates.
Penghasil kekayaan terbesarnya berasal dari entitas investasi bernama Cascade Investment LLC, yang dikelola di Kirkland, Washington, tak jauh dari kantor pusat Microsoft di Bellevue. Kita tidak tahu banyak mengenai Cascade selain posisinya sebagai investasi terbesar dan beberapa bocoran bagaimana strategi investasi pria terkaya di Amerika. Gates melahap saham Republic Services yang mengoperasikan 334 perusahaan pengumpul sampah, 191 tempat pembuangan sampah dan 74 fasilitas daur ulang. Gates sudah lama jadi pemegang saham utama di Republic Services. Gates juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di jaringan dealer otomotif AutoNation sebanyak 17% dengan nilai total US$ 680 juta. AutoNation memiliki dan mengoperasikan 258 waralaba otomotif baru, sebagian besar di Tenggara.

Bill Gates orang yang Dermawan
Meski menjadi konglomerat terkaya di dunia,  Gates sudah terkenal dengan kedermawannya. Dia berjanji menyumbangkan sebagian besar hartanya setelah meninggal.
Gates juga merupakan salah satu pendiri Giving Pledge, sebuah komunitas orang-orang kaya yang menyumbangkan sebagian besar kekayaannya. Lewat komunitas amal ini, Gates tercatat telah menyumbang sedikitnya US$ 28 miliar sejak 2007 hingga 2012. Namun hartanya tampak tak pernah habis.

Kesimpulan :
Wawasan dan ilmu pengetahuan harus selalu dipelajari. Jangan pernah bilang tidak ada manfaatnya untuk membaca banyak buku. Semakin luas wawasan yang kita punya, semakin terbuka ide kreatif dan inspirasi yang kita peroleh.
Saat sudah memulai sebuah usaha, dan usaha itu sudah berkembang. Maka coba untuk mengembangkan dan berinvestasi ke usaha dibidang yang berlainan. Semakin banyak usaha yang kita jalani, semakin banyak untung yang kita peroleh. Tapi juga resiko semakin tinggi, tergantung bagaimana kita memilah-milahnya.
Orang kaya itu orang yang dermawan. Ingat Chairul tanjung? Dia sudah menjadi dermawan sebelum ia menjadi orang yang kaya raya.

Itulah kisah orang terkaya di dunia, Bill Gates sang pemiliki Microsoft. Semoga bisa menjadi inspirasi kamu yang mau melakoni usaha atau mengembangkan usaha yang tengah kamu jalani.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Andi Blog | Planet Kentir | Mas Kentir
Copyright © 2 Maret 2014. Koran Wirausaha - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger