Kisah Sukses Bisnis "Waroeng Spesial Sambal"

Selasa, 04 Maret 20140 komentar

Ide usaha yang kadang terdengar aneh dan terlihat seperti biasa saja, justru malah bisa menjadi usaha yang menghasilkan jutaan rupiah. Yang terpenting dalam menjalankan usaha adalah bukan seberapa besar modal yang kita punya, tapi seberapa kreatif ide yang kita punya.

Berawal dari kegemaran akan sambal, seorang sarjana teknik kimia UGM rela melepaskan jabatannya sebagai menejer di sebuah perusahaan terkenal di Yogya untuk memulai membuka usaha warung tenda bersama teman-temannya. Pada tahun 2002 dengan konsep warung tenda Yoyok Heri Wahyono bersama teman-temannya membukausaha makanan dengan mengandalkan cita rasa sambal yang pedas.



Dengan nama “Waroeng Spesial Sambal (SS)” pria 38 tahun ini berkeinginan memanjakan konsumennya dengan pilihan sambal yang bervariasi, tidak tanggung-tanggung 28 jenis sambal disiapkan sebagai pendamping lauk pauk dan nasi dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata. Jadi walaupun lauknya sama tetapi sambalnya bisa berbeda-beda.

Digawangi 6 orang tenaga kerja termasuk Yoyok, tempat pertama berkonsep warung tenda didirikan di pinggir jalan, Jln. Kaliurang sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM. Menyajikan pilihan sayur seperti ca kangkung, trancam, ca jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur asem. Sementara lauknya, tersedia ayam goreng, bandeng goreng, nila goreng, tempe, tahu, iso babat, lele, udang, dan daging sapi. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, apalagi bagi pelajar dan mahasiswa yang merupakan pasar utama yang dibidik.

Bisnis warung tenda dengan menu khas aneka sambal ini pun terus berkembang, dan semakin diterima masyarakat dan selanjutnya dengan keyakinan penuh akhirnya dibukalah Waroeng SS-02 di daerah Condong Catur. Melihat perkembangan yang baik, kemudian dengan modal patungan bersama beberapa temannya Yoyok kembali membuka cabang Waroeng SS-03 di daerah Seturan.

Perlahan tapi pasti berawal dari warung tenda pinggir jalan kini Waroeng SS telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Yogya, Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Malang hingga Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat 11 outlet plus satu warung tenda pertama yang masih bertahan hingga saat ini.

Banyaknya cabang yang berdiri terutama di area Yogya, Waroeng SS akhirnya memiliki dapur terpadu di belakang kantor pusat di daerah Pogung Yogya. Dapur terpadu tersebut berfungsi mengolah masakan yang akan didistribusikan ke seluruh outlet di area Yogya. Semua outlet mendapat pasokan makanan setengah matang. Ini dimaksudkan agar cita rasa tetap terjaga, jadi walaupun berbeda outlet namun pengunjung tidak akan mendapatkan rasa yang berbeda.

Meskipun namanya “waroeng”  namun layanan kepada pelanggan yang diberikan tidak kalah dengan restoran-restoran besar lainnya. Termasuk salah satu layanan yang diberikan yaitu layanan pesan antar dalam jangkauan ± 5 km dari kantor pusat dengan minimal order Rp 20.000 saja.

Kini Yoyok yang identik dengan sebutan Mr. Huuh Haah bersama Waroeng SS nya berhasil menjadi salah satu pioneer dalam bisnis kuliner ini.

Kesimpulan : Kadang kita harus merelakan pekerjaan yang menurut kita sudah nyaman dan keluar dari zona nyaman. Kalau menjadi seorang karyawan hanya akan mendapat gaji tiap bulan yang segitu-gitu aja, dengan wirausaha kita sendiri yang akan mengatur seberapa besar penghasilan yang kita peroleh setiap bulannya.

Salam Sukses,
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Andi Blog | Planet Kentir | Mas Kentir
Copyright © 2 Maret 2014. Koran Wirausaha - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger